id Indonesian
Loading...

Pendekatan Kopling Longgar dan Ketat dalam Penyelenggaraan Organisasi Pendidikan di Indonesia

Author: Wa Ode Muslihah

SKU: PAPERNIA202301022 Categories: ,

$0,0

Loading...

Description

Author: Wa Ode Muslihah

Abstract

The debate about the loose coupling and tight coupling paradigms in the implementation of educational organizations has continued in the last few decades. The group that supports loose coupling is based on the view that the development of the era takes place so fast, not only linear but even exponential, skyrocketing rapidly. Educational organizations that are rigid and difficult to escape from the shackles of rules and are unable to adapt to these changes will be left behind and die. By being flexible, educational organizations are able to move quickly to make the necessary adjustments so they are not left behind. Can this anxiety be mediated? Which of the two is most appropriate in the context of education in Indonesia? This review presents a critical view of the loose/tight coupling debate and provides the best alternative taken from each positive value. Next, it will be presented its application in the context of education in Indonesia and its consequences.

Keywords: educational organization, tight coupling, loose coupling

 

Abstrak

Perdebatan mengenai pendekatan loose coupling (kopling longgar) dan tight coupling (kopling ketat) pada penyelenggaraan organisasi pendidikan masih terus berlangsung dalam beberapa dekade terakhir. Golongan yang mendukung kopling longgar mendasarkan pandangan bahwa perkembangan jaman berlangsung demikian cepat, tidak hanya linear bahkan eksponensial, melejit dengan cepat. Organisasi pendidikan yang kaku dan sulit melepaskan diri dari belenggu aturan dan tidak mampu mengadaptasi perubahan tersebut akan tertinggal dan mati. Dengan menjadi luwes-lah maka organisasi pendidikan mampu bergerak dengan cepat melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan agar tidak tertinggal. Bisakah perdebatan ini dimediasi? Manakah dari keduanya yang paling tepat diterapkan dalam konteks pendidikan di Indonesia? Tinjauan ini menyajikan pandangan kritis terhadap debat kopling longgar/ketat dan memberikan alternatif terbaik yang diambil dari masing-masing nilai positif. Selanjutnya akan disajikan penerapannya dalam konteks pendidikan di Indonesia dan konsekuensinya.

Kata Kunci: organisasi pendidikan, kopling ketat, kopling longgar

Bibliography:

Hautala, T., Helander, J., & Korhonen, V. (2018). Loose and tight coupling in educational organizations – an integrative literature review. Journal of Educational Administration, 56(2), 236–257. https://doi.org/10.1108/JEA-03-2017-0027

Hoy, W. K., & Miskel, C. G. (2013). Educational administration: Theory, research, and practice (9th ed.). New York: McGraw-Hill. https://doi.org/10.1108/09578230810849862

McDermott, K. A. (2011). High-stakes reform: The politics of educational accountability. Public Management and Change Series. Washington DC: Georgetown University Press. https://doi.org/10.5860/choice.49-4746

Slamet, P. H. (2019). Melesatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Era Terpori (No. Disampaikan pada acara Pelepasan Pegawai Negeri Sipil dengan Jabatan Akademik Guru Besar). Yogyakarta.

Sugiyono. (2019). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Zajda, J., & Gamage, D. T. (Eds.). (2009). Decentralisation, school-based management, and quality. New York: Springer.

Language: Indonesia