Pendekatan Entrepreneurship Anggota Polri dalam Rangka Meminimalisir Terjadinya Kejahatan di Lingkungan Masyarakat

Author: Suprihadi

Abstract

Writing this scientific article aims to explain and analyse the models and benefits of entrepreneurship carried out by the Indonesian National Police through Bhabinkamtibas to minimize the occurrence of crime in society. Entrepreneurial activities or entrepreneurship can be used as educational benchmarking, which is based on collaboration between two institutions to exchange information and experiences that are both needed. One example of the entrepreneurial approach that has been carried out by Bhabinkamtibmas is by establishing Islamic Boarding Schools. Through this approach, Bhabinkamtibmas can educate people not only in worldly matters, but also in spiritual matters. With a spiritual approach, it will certainly bring the community closer to God, so that the potential for committing crimes will indirectly be eliminated by itself, moreover, coupled with the improved image of the police in the eyes of the public because they have set a good example to the community. Another benefit obtained is that it can create jobs for the community by becoming a boarding school manager, thereby reducing the unemployment rate in the community.

Abstrak

Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis model dan manfaat dari entrepreneurship yang dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Bhabinkamtibas dalam rangka meminimalisir terjadinya kejahatan di lingkungan masyarakat. Kegiatan berwirausaha atau entrepreneurship ini dapat dijadikan sebagai benchmarking pendidikan, yang mana dilandasi oleh kerjasama antar dua buah institusi untuk saling menukar informasi dan pengalaman yang sama-sama dibutuhkan. Salah satu contoh pendekatan entrepreneur yang sudah dilakukan oleh Bhabinkamtibmas yaitu dengan mendirikan Pondok Pesantren. Melalui pendekatan tersebut, Bhabinkamtibmas dapat mendidik masyarakat tidak hanya dalam hal duniawi, tetapi juga dalam hal rohani. Dengan pendekatan secara rohani, tentu akan membuat masyarakat lebih dekat dengan Tuhan, sehingga potensi untuk melakukan kejahatan secara tidak langsung akan tereleminir dengan sendirinya, apalagi ditambah dengan semakin membaiknya citra kepolisian di mata masyarakat karena telah memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Manfaat lain yang diperoleh adalah dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat dengan menjadi pengelola pondok pesantren, sehingga mengurangi angka pengangguran di masyarakat.

Keywords: entrepreneurship, POLRI, pencegahan kejahatan, kemitraan masyarakat